Minggu, 15 Juli 2012


LAPORAN UAS PRAKTEK KOMPUTER

  1. Nama  : Yulia Rahmi Idrus
            Nim     : 102114358
  1. Berdasarkan angka NIM terakhir saya maka file yang akan diolah adalah GENAP.rec
  2. File hasil exsport Epidata ke SPSS berekstensi sav Dengan nama GENAP.sav
  3. File syntax GENAP.sav Dieksport ke SPSS dan disimpan dengan nama Yulia Rahmi Idrus.sps dan ekstensi sps
  4. File data [file] berisi 39 field dan 8390 record. Data kategorik sebanyak 27 field dan data numerik sebanyak 12 field.
  5. Simpan file syntax dengan nama yang sama dengan dile data. Pastekan disini sintax tentang ADD VALUE LABELS variabel didik, kerja, pernah, ukurtb, fundus, tensi, tfe, tt, akseptor, ksepsi, alasan, dan rencana

* Pembuatan Value Label utk Data Kategorik .
ADD VALUE LABELS didik 0 'BH/SD' 2 'SLTP' 3 'SLTA' 4 'P.Tinggi' .
ADD VALUE LABELS kerja 1 'PNS' 2 'Swasta' 3 'Wiraswasta' 4 'Pedagang' 5 'Buruh/T/N' 6 'Lain-lain' .
ADD VALUE LABELS pernah 1 'Pernah' 2 'Tidak' .
ADD VALUE LABELS ukurtb 0 'Tidak' 1 'Ya' .
ADD VALUE LABELS fundus 0 'Tidak' 1 'Ya' .
ADD VALUE LABELS tensi 0 'Tidak' 1 'Ya' .
ADD VALUE LABELS Tfe 0 'Tidak' 1 'Ya' .
ADD VALUE LABELS Akseptor 0 'Tidak' 1 'Ya' .
ADD VALUE LABELS Ksepsi 1 'IUD' 2 'Kondom' 3 'Pil' 4 'Susuk' 5 'Lain-lain' .
ADD VALUE LABELS Alasan 1 'Masih Ingin Punya Anak' 2 'Dilarang Suami' 3 'Tidak Sesuai Keyakinan' 4 'Lain-lain' .
ADD VALUE LABELS Rencana 1 'RS/RSB' 2 'PKM' 3 'Nakes' 4 'Dukun' 5 'Lain-lain' .

  1. Jumlah record sebelum didelete  8390 record dan sesudah didelete yang missing tersisa 8382 record.
  2. Jumlah field sebelum kerja yg missing adalah 8382 dan setelah field erja dicleaning adalah 8378 record
  3. Jumlah record sebelum di delete sistol yang missing adalah sebanyak 8378 record dan setelah dilakukan penghapusan field sistol yang missing tersisa 7127  record
  4. Jumlah record sebelum di delete diastol yang missing adalah sebanyak 7127 record dan setelah dilakukan penghapusan field diastol yang missing tersisa 6956 record.    
  5. 2 digit terakhir NIM saya adalah : 58
    1 digit terakhir adalah :

    13. a dan b    Genap :
    Jumlah record tersisa setelah di delete sebanya 50 record mulai dari 2 digit NIM adalah  6907 record

    14. Pastekan output tabel distribusi frekuensi tersebut dalam lembar jawaban disini, berserta komentar singkat di bawah. Komentar : Berdasarkan tabel pendidikan formal ibu, ibu dengan pendidikan SD sebanyak 2,8 %, SMP sebanyak 10,5 %, SMA sebanyak 43,2 % dan Perguruan tinggi sebanyak 43,4 %. Jadi dapat disimpulkan umumnya pendidikan ibu adalah perguruan tinggi.

    15. Pastekan disini syntax transformasi field didik, kemudian pastekan hasil distribusi frekuensinya di bawah syntax yang bersangkutan

    *Pengkategorian pendidikan 2 kategori .

    RECODE
    DIDIK (0=2) (2=2) (3=1) (4=1) INTO didik2.
    VARIABLE LABELS  didik2 'pendidikan 2 kategori'.
    ADD VALUE LABELS didik2 1 'tinggi' 2 'rendah'.
    EXECUTE.
    Komentar :
    Berdasarkan tabel pendidikan formal ibu, ibu dengan pendidikan yang tergolong pendidikan tinggi yaitu sebanyak 86.7 %, dan pendidikan rendah sebanyak 13.3 %.

    16. Laporan perubahan jumlah record sebelum dan sesudah melakukan cleaning masing untuk 5 field yang Anda cleaning.
    •    Golongan darah, sebelum dan sesudah sama yaitu 6905
    •    Pemeriiksaan kehamilan, sebelum cleaning yaitu 6905 dan sesudah cleaning 6904.
    •    Akseptor KB, sebelum cleaning 6904 dan sesudah cleaning 6899
    •    Akseptor dan alasan, sebelum cleaning 6899 dan sesudah cleaning 6885
    •    Rencana tempat melahirkan, sebelum cleaning 6885 dan sesudah cleaning 6835.
    17. Laporan perubahan data sebelum dan sesudah cleaning data 3 variabel tsb (Hb, TB dan BB). Jumlah record dibuat masing-masing field yang dicleaning.

    •    Kadar Hb : 6,0 - 17,5 mg/dl
     sebelum cleaning 6835 dan sesudah cleaning 6810
    •    Tinggi badan 135,0 - 180 cm
     sebelum celaning 6810 dan sesudah cleaning 6807
    •    Berat Badan : 35,0 - 80,0 kg
     sebelum cleaning 6807 dan sesudah cleaning 6791

    18. Tuliskan langkah-langkah melakukan cleaning data untuk mengecek konsistensi ini dan tulis juga perubahan record yang terjadi (record inconsistensi harus didelete)   


    Langkah :
    • Distribusi frekuensikan field pernah  dengan frekuensi pemeriksaan kehamilan (field kali)
    •  Ibu yang pernah memeriksakan kehamilan field kali akan terisi berapa kali ibu pernah memriksakan kehamilan, sedangkan ibu yang tidak pernah memeriksakan kehamilan frekuensinya harus kosong.
    •    Sort field pernah dan field kali
    •    Apabila ada yang tidak sesuai, clear data yang tidak sesuai tersebut
    Hasil record setelah cleaning :6702

    19. Lanjutkan cleaning data seperti soal no. 18 di atas dengan memeriksa konsistensi antara pernah memeriksakan kehamilan dengan mendapatkan 5T. Ketentuannya adalah yang ditanya apakah mendapatkan pelayanan 5T hanyalah yang pernah memeriksakan kehamilan saja. Berarti yang menjawab Ya dan Tidak pada 5 T harus sama dengan yang pernah memeriksakan kehamilan.
    Langkah :
    • Distribusi frekuensikan field pernah  dengan frekuensi pemeriksaan kehamilan dengan mendapatkan 5T.
    • Ibu mendapatkan pelayanan 5T hanyalah yang pernah memeriksakan kehamilan saja. Berarti yang menjawab Ya dan Tidak pada 5T harus sama dengan yang pernah memeriksakan kehamilan.Sort field pernah dan field kali
    • Apabila ada yang tidak sesuai, clear data yang tidak sesuai tersebut
    Hasil record setelah cleaning : 6603

    20. Lakukan cleaning data seperti soal 18 dan 19 untuk memeriksa konsistensi atara pertanyaan (field) akseptor, kontrasepsi dan alasan tidak ber-KB.
    Langkah :
    •  Distribusi frekuensikan field akseptor, kontrasepsi dan alasan tidak ber-KB.
    • Ibu yang akseptor, memakai alat kontrasepsi dan tidak memberikan alasan tidak ber-KB. Delete data yang salah.
    •  Sort field akseptor, kontrasepsi dan alasan.
    •  Apabila ada yang tidak sesuai, clear data yang tidak sesuai tersebut.
    Hasil record setelah cleaning : 6507

    21. Transformasi data (compute)

    Hitung IMT Ibu dan IMT Anak, kemudian kategorikan menjadi 5 kategori dan 3 kategori masing-masingnya. terakhir hitung prevalensi masing-masing kategori.

    Syntax
    *Perhitungan IMT Ibu Hamil .
    COMPUTE IMTi = bb / ((tb/ 100) * (tb/ 100)) .
    VARIABLE LABELS IMTi 'IMT ibu hamil' .
    EXECUTE .

    *Perhitungan IMT anak .
    COMPUTE IMTa = weight / ((height/ 100) * (height/ 100)) .
    VARIABLE LABELS IMTa 'IMT anak balita' .
    EXECUTE .

    *Pengelompokkan IMT Ibu Hamil .
    RECODE
      IMTi
      (Lowest thru 16.999=1)  (17.0 thru 18.49999=2)  (18.5 thru 25.00=3)  (25.001 thru 27.0=4)  (27.001 thru Highest=5)  INTO
      IMTi5 .
    VARIABLE LABELS IMTi5 'IMT ibu hamil'.
    ADD VALUE LABELS IMTi5 1 'Sangat Kurus' 2 'Kurus' 3 'Normal' 4 'Gemuk' 5 'Obesitas' .
    EXECUTE .

    *Pengelompokka IMT anak .
    RECODE
      IMTa
      (Lowest thru 16.999=1)  (17.0 thru 18.49999=2)  (18.5 thru 25.00=3)  (25.001 thru 27.0=4)  (27.001 thru Highest=5)  INTO
      IMTa5 .
    VARIABLE LABELS IMTa5 'IMT anak dalam 5 kategori'.
    ADD VALUE LABELS IMTa5 1 'Sangat Kurus' 2 'Kurus' 3 'Normal' 4 'Gemuk' 5 'Obesitas' .
    EXECUTE .

    *Pengelompokkan IMT ibu hamil dalam 3 kategori .
    RECODE
      IMTi5
      (1=1)  (2=1)  (3=2)  (4=3)  (5=3)  INTO  IMTi3K .
    VARIABLE LABELS IMTi3K 'IMT ibu dalam 3 kategori'.
    ADD VALUE LABELS IMTi3K 1 'Kurang' 2 'Normal' 3 'Lebih' .
    EXECUTE .

    *Pengelompokkan IMT anak dalm 3 Kategori .
    RECODE
      IMTa5
      (1=1)  (2=1)  (3=2)  (4=3)  (5=3)  INTO  IMTa3K .
    VARIABLE LABELS IMTa3K 'IMT anak dalam 3 Kategori'.
    ADD VALUE LABELS IMTa3K 1 'Kurang' 2 'Normal' 3 'Lebih' .
    EXECUTE .

    IMT ibu hamil dalam 5 kategori
    Komentar :
      Berdasarkan tabel dapat dilihat umumnya IMT ibu normal yaitu sebanyak 91,1 %. Dan paling sedikit yaitu IMT ibu yang tergolong sangat kurus yaitu sebanyak 0,4 %.
    IMT anak dalam 5 kategori
    Komentar :
    Berdasarkan tabel dapat dilihat umumnya IMT anak sangat kurus yaitu sebanyak 66,0 %. Dan paling sedikit yaitu IMT anak yang tergolong gemuk yaitu sebanyak 1,1 %.
    IMT ibu dalam 3 kategori
    Komentar :
    Berdasarkan tabel dapat dilihat umumnya IMT ibu dalam 3 kategori normal yaitu sebanyak 91,1 %. Dan paling sedikit yaitu IMT ibu yang tergolong kurang yaitu sebanyak 2,8 %.
    IMT anak dalam 3 Kategori
    Komentar :
    Berdasarkan tabel dapat dilihat umumnya IMT anak 3 kategori kurang yaitu sebanyak 75,5 %. Dan paling sedikit yaitu IMT anak yang tergolong lebih yaitu sebanyak 5,9 %.

    ANALISIS BIVARIAT


    1. Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan antara pendidikan ibu dengan jenis pekerjaan yang dimiliki


    •   Identifikasi variabel dalam tujuan : Independen variabel adalah tingkat pendidikan dan dependen variabel adalah jenis pekerjaan yang dimiliki.
    •  Idenfifikasi field dalam database : tingkat pendidikan nama fieldnya didik dan frekuensi pemeriksaan kehamilan nama fieldnya adalah kerja.
    •  Tentukan karakteristik field : Field didik adalah data kategorik (K) dan field kerja juga merupakan data kategorik (K)
    •  Tentukan jenis uji, teori yg relevans dan H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji chi square. Teori yg relevansnya adalah makin tinggi pendidikan ibu makin tinggi pekerjaan ibu. H0: Tidak ada perbedaan proporsi antara tingkat pendidikan dengan jenis pekerjaan ibu.
    •  Lakukan Uji, baca hasil dan interpretasikan.
    • Bahas hasil yang didapat dengan membandingkan dengan teori yang relevans dan penelitian terdahulu.

    • Kesimpulan: P<0,05 maka H0 ditolak. Ada perbedaan proporsi antara tingkat pendidikan dengan jenis pekerjaan ibu. Dari hasil uji chi-square di atas di dapatkan bahwa makin tinggi tingkat pendidikan ibu makin tinggi jenis pekerjaan yang dimiliki. Ini di tandai dengan jumlah sampel yang berpendidikan Perguruan Tinggi memiliki jenis pekerjaan sebagai PNS berjumlah 1697 ibu.

    2. Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan antara pekerjaan ibu dengan alat kontrasepsi yang dipilih ibu untuk ber-KB

    • Identifikasi variabel dalam tujuan : Independen variabel adalah jenis pekerjaan dan dependen variabel adalah alat kontrasepsi yang dipilih Ibu untuk ber-KB.
    • Idenfifikasi field dalam database : jenis pekerjaan nama fieldnya kerja dan alat kontrasepsi yang dipilih Ibu untuk ber-KB nama fieldnya adalah ksepsi.
    •  Tentukan karakteristik field : Field kerja adalah data kategorik (K) dan field ksepsi juga merupakan data kategorik (K).
    •  Tentukan jenis uji, teori yg relevans dan H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji chi square. Teori yg relevansnya adalah makin tinggi jenis pekerjaan ibu makin bagus alat kontrasepsi yang digunakan. H0: Tidak ada perbedaan proporsi antara jenis pekerjaan ibu dengan alat kontrasepsi yang digunakan.
    •  Lakukan Uji, baca hasil dan interpretasikan
    • Bahas hasil yang didapat dengan membandingkan dengan teori yang relevans dan penelitian terdahulu.

    •   Kesimpulan: P<0,05 maka H0 ditolak. Ada perbedaan proporsi antara tingkat jenis pekerjaan ibu dengan alat kontrasepsi yang digunakan. Dari hasil uji chi-square di atas di dapatkan bahwa makin tinggi jenis pekerjaan yang dimiliki maka lebih bagus alat kontrasepsi yang digunakan. Ini di tandai dengan jumlah sampel yang memiliki jenis pekerjaan sebagai PNS yang memakai alat kontrasepsi IUD sebanyak 524 responden.

    3. Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan antara pemberian tablet Fe dengan kadar Hb dalam darah.
    • Identifikasi variabel dalam tujuan : Independen variabel adalah pemberian tablet Fe dan dependen variabel adalah kadar Hb.
    •  Idenfifikasi field dalam database : peemberian tablet Fe nama fieldnya tfe dan kadar Hb nama fieldnya adalah hb.
    • Tentukan karakteristik field : Field tfe adalah data kategorik (K) dan field hb merupakan data numerik (N)
    • Tentukan jenis uji, teori yg relevans dan H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji independent sample t-test. Teori yg relevansnya adalah ibu yang mendapatkan tablet Fe maka kadar Hb ibu akan baik daripada ibu yang tidak dapat tablet Fe. H0: Tidak ada perbedaan rata-rata antara pemberian tablet Fe dengan kadar Hb dalam darah.

    •    Lakukan Uji, baca hasil dan interpretasikan. Hb numeric : Uji Normality.
        Normal Q-Q Plot             Normal
        Hi-Low close                   Tidak normal
        Histogram                       Normal
        Steam-Leaf                      Normal
        Skeweness                      Normal

    •  Kesimpulan : P<0,05 maka HO ditolak. Ada perbedaan rata-rata antara pemberian tablet Fe dengan kadar Hb dalam darah. Dari hasil uji independent sample T-test diatas didapatkan bahwa ibu yang mendapatkan tablet Fe maka kadar Hb-nya baik/normal.

    4. Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan tingkat pendidikan dengan frekuensi pemeriksaan kehamilan.


    • Identifikasi variabel dalam tujuan : Independen variabel adalah tingkat pendidikan dan dependen variabel adalah frekuensi pemeriksaan kehamilan.
    •  Idenfifikasi field dalam database : pendidikan ibu nama fieldnya didik dan frekuensi pemeriksaan kehamilan adalah kali.
    •  Tentukan karakteristik field : Field didik adalah data kategorik (K) dan field  kali merupakan data numerik (N)
    •  Tentukan jenis uji, teori yg relevans dan H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji ANOVA. Teori yg relevansnya adalah makin tinggi tingkat pendidikan ibu makin sering ibu melakukan pemeriksaan kehamilan. H0: Tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara frekuensi pemeriksaan kehamilan dengan tingkat pendidikan ibu.
    •    Lakukan Uji, baca hasil dan interpretasikan. Hb numeric : Uji Normality.
        Normal Q-Q Plot             Tidak Normal
        Hi-Low close                   Normal
        Histogram                       Tidak Normal
        Steam-Leaf                      Tidak Normal
        Skeweness                      Tidak Normal

    •  Kesimpulan : Jadi dari hasil uji normality tidak bisa memakai uji ANOVA karena hasil yang didapatkan TDK NORMAL sehingga di uji dg Kruskal wallis dimana P<0,05 sehingga H0 ditolak berarti Ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara frekuensi pemeriksaan kehamilan dengan tingkat pendidikan ibu.


    5. Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan antara umur ibu dengan tekanan darah sistolik.

    •    Identifikasi variabel dalam tujuan : Independen variabel adalah umur ibu dan dependen variabel adalah tekanan darah sistolik.
    •    Idenfifikasi field dalam database : umur ibu nama fieldnya umur dan tekanan darah sistolik adalah sistol.
    •    Tentukan karakteristik field : Field umur adalah data numerik (N) dan field  sistol merupakan data numerik (N)
    •    Tentukan jenis uji, teori yg relevans dan H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji korelasi. Teori yg relevansnya adalah Makin tinggi umur ibu makin tinggi tekanan darah sistol ibu. H0: Tidak ada korelasi antara umur ibu dengan tekanan darah sistolik.
    •    Lakukan Uji, baca hasil dan interpretasikan. Hb numeric : Uji Normality.
        Normal Q-Q Plot        Umur ibu Normal, TD sistolik Tidak Normal
        Hi-Low close              Umur ibu Normal, TD sistolik Tidak Normal
        Histogram                  Tidak Normal
        Steam-Leaf                 Tidak Normal
        Skeweness                  Umur ibu Normal, TD sistolik Tidak Normal

    Karena uji korelasi pearson Tidak Normal maka dilanjutkan dengan uji korelasi spearmans.

    •    Kesimpulan :
    Dari hasil diatas diperoleh nilai  sicnifycancy 0.000 yang berari bahwa korelasi antara umur ibu dengan dengan tekanan darah sistolik adalah bermaknadengan nilai korelasi spearman adalah 0.77 menunjukkan bahwa arah korelasi positif dengan kekuatan lemah.
    Teori    :
         Semakin tinggi umur seseorang semakin tinggi tekanan darahnya, jadi orang yang lebih tua cenderung mempunyai tekanan darah yang tinggi dari orang yang berusia lebih muda. Hipertensi pada usia lanjut harus ditangani secara khusus. Hal ini disebabkan pada usia tersebut ginjal dan hati mulai menurun, karena itu dosis obat yang diberikan harus benar-benar tepat. Tetapi pada kebanyakan kasus , hipertensi banyak terjadi pada usia lanjut. Pada wanita, hipertensi sering terjadi pada usia diatas 50 tahun. Hal ini disebabkan terjadinya perubahan hormon sesudah menopause.
    Hanns Peter (2009) mengemukakan bahwa kondisi yang berkaitan dengan usia ini adalah produk samping dari keausan arteriosklerosis dari arteri-arteri utama, terutama aorta, dan akibat dari berkurangnya kelenturan. Dengan mengerasnya arteri-arteri ini dan menjadi semakin kaku, arteri dan aorta itu kehilangan daya penyesuaian diri.

    WHO-ANTHRO

            Prevalensi Status Gizi
    1. Berdasarkan Pengkategorian Status Gizi (BB/TB) 25,5% terdapat Sangat Kurus, 46,8% Normal, 21,2% Gemuk.
    2. Berdasarkan Pengkategorian Status Gizi (TB/U) terdapat 30,9% Pendek, 47,0% Normal , 21,7% Tinggi.
    3.  Berdasarkan Pengkategorian Status Gizi (BB/U) terdapat 27,8% gizi Kurang , 56,7%  Gizi Baik , 15,2% Gizi lebih.

          Prevalensi Sifat Masalah Gizi (Akut & Kronis, Kronis, Akut, dan Normal)

           Berdasarkan Pengkategorian Sifat Akut dan Kronis terdapat 8,5% orang Akut dan Kronis, 15,3% Kronis, 10,3% Akut, 58,3% Normal.

     SEE MORE...........

Selasa, 19 Juni 2012

Analisis Bivariat



  1. Tingkat pendidikan ibu dengan jenis pekerjaan
a.   Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan jenis pekerjaan yang dimiliki.
b.      Identifikasi variabel dalam tujuan : Independen variabel adalah tingkat pendidikan dan dependen variabel adalah jenis pekerjaan yang dimiliki.
Idenfifikasi field dalam database : tingkat pendidikan nama fieldnya didik dan frekuensi pemeriksaan kehamilan nama fieldnya adalah kerja.
c.     Tentukan karakteristik field : Field didik adalah data kategorik (K) dan field kerja juga merupakan data kategorik (K)
d.   Tentukan jenis uji, teori yg relevans dan H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji chi square. Teori yg relevansnya adalah makin tinggi pendidikan ibu makin tinggi pekerjaan ibu.. H0: Tidak ada perbedaan proporsi antara tingkat pendidikan dengan jenis pekerjaan ibu.
e.       Lakukan Uji, baca hasil dan interpretasikan
f.   Bahas hasil yang didapat dengan membandingkan dengan teori yang relevans dan penelitian terdahulu.
g.  Kesimpulan: P<0,05 maka H0 ditolak. Ada perbedaan proporsi antara tingkat pendidikan dengan jenis pekerjaan ibu. Dari hasil uji chi-square di atas di dapatkan bahwa makin tinggi tingkat pendidikan ibu makin tinggi jenis pekerjaan yang dimiliki. Ini di tandai dengan jumlah sampel yang berpendidikan Perguruan Tinggi memiliki jenis pekerjaan sebagai PNS berjumlah 1937 ibu.

2.       2. Pernah atau tidak mendapat tablet Fe dengan kadar Hb dalam darah
a.      Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan antara pernah atau tidak mendapat tablet Fe dengan kadar Hb dalam darah.
b.      Identifikasi variabel dalam tujuan : Independen variabel adalah pernah dapat tablet Fe dan dependen variabel adalah kadar Hb.
c.        Idenfifikasi field dalam database : pernah dapat tablet Fe nama fieldnya tfe dan kadar Hb nama fieldnya adalah hb.
d.      Tentukan karakteristik field : Field tfe adalah data kategorik (K) dan field hb merupakan data numerik (N)
e.       Tentukan jenis uji, teori yg relevans dan H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji independent sample t-test. Teori yg relevansnya adalah ibu yang dapat tablet Fe kadar Hb nya akan lebih baik daripada ibu yang tidak dapat tablet Fe. H0: Tidak ada perbedaan rata-rata antara kadar Hb ibu dapat dan tidak dapat tablet Fe.
f.        Lakukan Uji, baca hasil dan interpretasikan. Hb numeric : Uji Normality.
§  Distribusi deskriptif data                    à Normal
§  Normal Q-Q Plot                               à Normal
§  Hi-Low close                                        àTN
§  Histogram                                           àNormal
§  Skeweness                                          àNormal
§  Steam-Leaf                                        à Normal
g.       Kesimpulan : P<0,05 maka H0 ditolak. Ada hubungan antara pernah atau tidak mendapat tablet Fe dengan kadar Hb dalam darah. Dari hasil uji t-test di atas di dapatkan bahwa ibu yang dapat tablet Fe kadar Hb nya akan lebih baik daripada ibu yang tidak dapat tablet Fe.

  1. Tingkat pendidikan dengan frekuensi pemeriksaan kehamilan
a.      Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan tingkat pendidikan dengan frekuensi pemeriksaan kehamilan.
b.      Identifikasi variabel dalam tujuan : Independen variabel adalah tingkat pendidikan dan dependen variabel adalah frekuensi pemeriksaan kehamilan.
c.        Idenfifikasi field dalam database : tingkat pendidikan nama fieldnya didik dan frekuensi pemeriksaan kehamilan nama fieldnya adalah kali.
d.      Tentukan karakteristik field : Field didik adalah data kategorik (K) dan field kali merupakan data numerik (N)
e.       Tentukan jenis uji, teori yg relevans dan H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji anova. Teori yg relevansnya adalah makin tinggi tingkat pendidikan ibu makin sering ibu melakukan pemeriksaan kehamilan. H0: Tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara frekuensi pemeriksaan kehamilan dengan tingkat pendidikan ibu.
f.        Lakukan Uji, baca hasil dan interpretasikan. Hb numeric : Uji Normality.
§  distribusi deskriptif data                    àN
§  Normal Q-Q Plot                               àTN
§  Hi-Low close                                        àTN
§  Histogram                                           àTN
§  Skeweness                                          àN
§  Steam-Leaf                                        àTN
g.       Kesimpulan : Jadi dari hasil uji normality tidak bisa memakai uji ANOVA karena hasil yang didapatkan TDK NORMAL sehingga di uji dg Kruskal wallis dimana P<0,05 sehingga H0 ditolak berarti Ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara frekuensi pemeriksaan kehamilan dengan tingkat pendidikan ibu (SD, SMP, SMA, PT)

4.       Tingkat pendidikan ibu dengan pernah atau tidak memeriksakan kehamilan
a.      Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan pernah atau tidak memeriksakan kehamilan
b.      Identifikasi variabel dalam tujuan : Independen variabel adalah tingkat pendidikan dan dependen variabel adalah pernah/tidak memeriksakan kehamilan.
c.        Idenfifikasi field dalam database : tingkat pendidikan nama fieldnya didik dan pernah/tidak memeriksakan kehamilan nama fieldnya adalah pernah.
d.      Tentukan karakteristik field : Field didik adalah data kategorik (K) dan field pernah juga merupakan data kategorik (K)
e.       Tentukan jenis uji, teori yg relevans dan H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji chi square. Teori yg relevansnya adalah makin tinggi pendidikan ibu maka kemungkinan ibu pernah memeriksakan kehamilan akan lebih baik. H0: Tidak ada perbedaan proporsi antara pernah/tidak nya ibu memeriksakan kehamilan dengan tingkat pendidikan ibu.
f.        Lakukan Uji, baca hasil dan interpretasikan
g.       Bahas hasil yang didapat dengan membandingkan dengan teori yang relevans dan penelitian terdahulu.
h.       Kesimpulan: Setelah dilakukan uji chi square didapatkan P>0,05 maka H0 gagal ditolak. berarti  tidak ada perbedaan proporsi antar pernah/tidaknya ibu memeriksakan kehamilan dengan tingkat pendidikan ibu (SD,SMP,SMA,PT)

  1. Pekerjaan ibu dari sisi ekonomi dengan frekuensi pemeriksaan kehamilan
a.      Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan antara pekerjaan ibu dari sisi ekonomi dengan frekuensi pemeriksaan kehamilan.
b.      Identifikasi variabel dalam tujuan : Independen variabel adalah pekerjaan ibu dari sisi ekonomi dan dependen variabel adalah frekuensi pemeriksaan kehamilan.
c.        Idenfifikasi field dalam database : pekerjaan ibu dari sisi ekonomi nama fieldnya kerjaeko dan frekuensi pemeriksaan kehamilan nama fieldnya adalah kali.
d.      Tentukan karakteristik field : Field kerjaeko adalah data kategorik (K) dan field kali merupakan data numerik (N)
e.       Tentukan jenis uji, teori yg relevans dan H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji anova. Teori yg relevansnya adalah makin tinggi jenis pekerjaan ibu ddari sisi ekonomi makin sering ibu melakukan pemeriksaan kehamilan. H0: Tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara frekuensi pemeriksaan kehamilan dengan jenis pekerjaan ibu dari sisi ekonomi.
f.        Lakukan Uji, baca hasil dan interpretasikan. Hb numeric : Uji Normality.
§  distribusi deskriptif data                    àN
§  Normal Q-Q Plot                               àTN
§  Hi-Low close                                        àTN
§  Histogram                                           àTN
§  Skeweness                                          àTN
§  Steam-Leaf                                        àTN
g.       Kesimpulan : setelah uji normality didapatkan hasil TDK NORMAL shg digunakan uji kruskal wallis

6.       Tingkat pendidikan dengan akseptor KB
a.      Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dengan akseptor KB.
b.      Identifikasi variabel dalam tujuan : Independen variabel adalah tingkat pendidikan dan dependen variabel adalah akseptor KB.
c.        Idenfifikasi field dalam database : tingkat pendidikan nama fieldnya didik dan akseptor KB nama fieldnya adalah akseptor.
d.      Tentukan karakteristik field : Field didik adalah data kategorik (K) dan field akseptor juga merupakan data kategorik (K)
e.       Tentukan jenis uji, teori yg relevans dan H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji chi square. Teori yg relevansnya adalah ibu yang melakukan akseptor KB adalah ibu yang tingkat pendidikannya tinggi. H0: Tidak ada perbedaan proporsi antara tingkat pendidikan dengan akseptor KB.
f.        Lakukan Uji, baca hasil dan interpretasikan
g.       Bahas hasil yang didapat dengan membandingkan dengan teori yang relevans dan penelitian terdahulu.
h.       Kesimpulan: P<0,05 maka H0 ditolak. Ada perbedaan proporsi antara tingkat pendidikan dengan akseptor KB. Dari hasil uji chi-square di atas di dapatkan bahwa makin tinggi tingkat pendidikan ibu makin banyak orang yang menggunakan akseptor KB.

7.       Jenis pekerjaan ibu dengan IMT anak
a.      Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan antara jenis pekerjaan ibu dengan IMT anak.
b.      Identifikasi variabel dalam tujuan : Independen variabel adalah jenis pekerjaan ibu dan dependen variabel adalah IMT anak.
c.        Idenfifikasi field dalam database : jenis pekerjaan nama fieldnya kerja dan frekuensi IMT anak nama fieldnya adalah imta.
d.      Tentukan karakteristik field : Field kerja adalah data kategorik (K) dan field imta merupakan data numerik (N)
e.       Tentukan jenis uji, teori yg relevans dan H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji anova. Teori yg relevansnya adalah makin tinggi jenis pekerjaan ibu makin baik IMT anak. H0: Tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara jenis pekerjaan ibu dengan IMT anak.
f.        Lakukan Uji, baca hasil dan interpretasikan. Hb numeric : Uji Normality.
§  distribusi deskriptif data                    àN
§  Normal Q-Q Plot                               àN
§  Hi-Low close                                        àN
§  Histogram                                           àN
§  Skeweness                                          àN
§  Steam-Leaf                                        àN
g.       Kesimpulan : P<0,05 maka H0 ditolak. Ada perbedaan proporsi antara tingkat pendidikan dengan akseptor KB. Dari hasil Anova di atas di dapatkan bahwa makin tinggi tingkat jenis pekerjaan makin baik status gizi anak

8.       Jenis pekerjaan ibu dengan rencana tempat melahirkan
a.      Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan antara Jenis pekerjaan ibu dengan rencana tempat melahirkan
b.      Identifikasi variabel dalam tujuan : Independen variabel adalah jenis pekerjaan dan dependen variabel adalah rencana tempat melahirkan.
c.        Idenfifikasi field dalam database : jenis pekerjaan nama fieldnya kerja dan rencana tempat melahirkan nama fieldnya adalah rencana.
d.      Tentukan karakteristik field : Field kerja adalah data kategorik (K) dan field rencana juga merupakan data kategorik (K)
e.       Tentukan jenis uji, teori yg relevans dan H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji chi square. Teori yg relevansnya adalah makin tinggi jenis pekerjaan ibu makin bagus rencana tempat melahirkannya. H0: Tidak ada perbedaan proporsi antara jenis pekerjaan ibu dengan rencana tempat melahirkan.
f.        Lakukan Uji, baca hasil dan interpretasikan
g.       Bahas hasil yang didapat dengan membandingkan dengan teori yang relevans dan penelitian terdahulu.
h.       Kesimpulan: P<0,05 maka H0 ditolak. Ada perbedaan proporsi antara rencana tempat melahirkan dengan jenis pekerjaan ibu. Dari hasil uji chi-square di atas di dapatkan bahwa makin tinggi jenis pekerjaan makin bagus rencana tempat melahirkannya.


  1. Pekerjaan Ibu dengan Tekanan Darah Diatolik
a.   Tujuan : independen variabel adalah pekerjaan ibu dan dependen variabel adalah tekekanan darah diastolik
b.      Idenfifikasi field dalam database : pekerjaan ibu nama fieldnya kerja dan tekeanan darah diastolik nama fieldnya adalah diastol
c.        Field kerja adalah data kategorik (K) dan field diastol adalah data numerik (N)
d.      H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji beda rata-rata dimana data kategoriknya lebih dari 2 kategori.
e.       H0: Tidak ada perbedaan rata-rata pekerjaan ibu dengan tekanan darah diastol
f.        Data numerik dalam KASUS ini adalah tekanan darah diastol.
Hasil pengujian normality adalah :
Data berdistribusi Tidak Normal. Bukan Anova tapi Kruskall Wallis
g.       P=0.000
P<0.05
h.       H0 ditolak,
Intervensi :ada beda rata-rata antara tingkat pekerjaan ibu dengan tekanan darah diastol

  1. Pekerjaan Ibu dengan Tekanan Darah Sistolik
a.      Tujuan : independen variabel adalah pekerjaan ibu dan dependen variabel adalah tekekanan darah siatolik
b.      Idenfifikasi field dalam database : pekerjaan ibu nama fieldnya kerja dan tekeanan darah diastolik nama fieldnya adalah sisitolik
c.        Field kerja adalah data kategorik (K) dan field sistol adalah data numerik (N)
d.      H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji beda rata-rata dimana data kategoriknya lebih dari 2 kategori.
e.       H0: Tidak ada perbedaan rata-rata pekerjaan ibu dengan tekanan darah sistolik
f.        Data numerik dalam KASUS ini adalah tekanan darah sistol.
Hasil pengujian normality adalah :
Data berdistribusi Tidak Normal. Bukan Anova tapi Kruskall Wallis
g.       P=0.031
P<0.05
h.       H0 ditolak,
Intervensi :ada beda rata-rata antara tingkat pekerjaan ibu dengan tekanan darah sistol.

  1. Pekerjaan ibu denganTinggi Badan Ibu
a.      Tujuan : independen variabel adalah pekerjaan ibu dan dependen variabel adalah tinggi badan ibu
b.      Identifikasi field dalam database : pekerjaan ibu nama fieldnya kerja dan tekeanan darah diastolik nama fieldnya adalah TB Ibu
c.        Field kerja adalah data kategorik (K) dan field TB Ibu adalah data numerik (N)
d.      H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji beda rata-rata dimana data kategoriknya lebih dari 2 kategori.
e.       H0: Tidak ada perbedaan rata-rata pekerjaan ibu dengan tinggi badan ibu
f.        Data numerik dalam KASUS ini adalah tinggi badan ibu.
Hasil pengujian normality adalah :
Data berdistribusi Tidak Normal. Bukan Anova tapi Kruskall Wallis
g.       P=0.00
P<0.05
h.       H0 ditolak,
Intervensi : ada beda rata-rata antara tingkat pekerjaan ibu dengan tinggi badan ibu.

  1. Golongan Darah Ibu dengan Kadar Hb Ibu
a.      Tujuan : independen variabel adalah golongan darah dan dependen variabel adalah kadar Hb
b.      Identifikasi field dalam database : golongan darah nama fieldnya darah dan kadar Hb nama fieldnya adalah Hb
c.        Field darah adalah data kategorik (K) dan field hb adalah data numerik (N)
d.      H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji beda rata-rata dimana data kategoriknya lebih dari 2 kategori.
e.       H0: Tidak ada perbedaan rata-rata golongan darah dengan kadar Hb
f.        Data numerik dalam KASUS ini adalah kadar Hb Ibu.
Hasil pengujian normality adalah :
Data berdistribusi Tidak Normal. Bukan Anova tapi Kruskall Wallis
g.       P=0.00
P<0.05
h.       H0 ditolak,
Intervensi : ada beda rata-rata antara golongan darah dengan kadar Hb.

  1. Pekerjaan Ibu dengan BB Balita
a.      Tujuan : independen variabel adalah pekerjaan ibu dan dependen variabel adalah BB Balita
b.      Identifikasi field dalam database : pekerjaan ibu nama fieldnya kerja dan BB Balita nama fieldnya adalah weight
c.        Field kerja adalah data kategorik (K) dan field weight adalah data numerik (N)
d.      H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji beda rata-rata dimana data kategoriknya lebih dari 2 kategori.
e.       H0: Tidak ada perbedaan rata-rata antara pekerjaan ibu dengan BB Balita
f.        Data numerik dalam KASUS ini adalah BB Balita.
g.       Hasil pengujian normality adalah :

Data berdistribusi Tidak Normal. Bukan Anova tapi Kruskall Wallis
h.       P=0.00
P<0.05
H0 ditolak,
Intervensi : ada beda rata-rata antara pekerjaan ibu dengan BB Balita.

  1. Pekerjaan Ibu dengan TB Balita
a.      Tujuan : independen variabel adalah pekerjaan ibu dan dependen variabel adalah TB Balita
b.      Identifikasi field dalam database : pekerjaan ibu nama fieldnya kerja dan BB Balita nama fieldnya adalah height
c.        Field kerja adalah data kategorik (K) dan field height adalah data numerik (N)
d.      H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji beda rata-rata dimana data kategoriknya lebih dari 2 kategori.
e.       H0: Tidak ada perbedaan rata-rata antara pekerjaan ibu dengan TB Balita
f.        Data numerik dalam KASUS ini adalah TB Balita.
g.       Hasil pengujian normality adalah :
Data berdistribusi Tidak Normal. Bukan Anova tapi Kruskall Wallis
h.       P=0.00
P<0.05
H0 ditolak,
Intervensi : ada beda rata-rata antara pekerjaan ibu dengan TB Balita.

  1. Pemeriksaan Kehamilan dengan Kadar Hb Ibu
a.      Tujuan : independen variabel adalah pemeriksaan kehamilan dan dependen variabel adalah kadar Hb ibu
b.      Identifikasi field dalam database : pemeriksaan kehamilan nama fieldnya pernah dan kadar Hb nama fieldnya adalah hb
c.        Field pernah adalah data kategorik (K) dan field Hb adalah data numerik (N)
d.      H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji beda rata-rata dimana data kategoriknya 2 kategori.
e.       H0: Tidak ada perbedaan rata-rata antara pemeriksaan kehamilan dengan kadar Hb
f.        Data numerik dalam KASUS ini adalah kadar Hb.
g.       Hasil pengujian normality adalah :
Data berdistribusi Tidak Normal. Bukan T-test tapi Mann-Whitney
h.       P=0.120
P>0.05
H0 gagal ditolak,
Intervensi :  tidak ada beda rata-rata antara pemeriksaan kehamilan dengan kadar Hb.

  1. Jenis Kelamin Balita dengan TB Balita
a.      Tujuan : independen variabel adalah jenis kelamin dan dependen variabel adalah TB Balita
b.      Identifikasi field dalam database : jenis kelamin nama fieldnya sex dan TB balita nama fieldnya adalah height
c.        Field sex adalah data kategorik (K) dan field height adalah data numerik (N)
d.      H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji beda rata-rata dimana data kategoriknya 2 kategori.
e.       H0: Tidak ada perbedaan rata-rata antara jenis kelemin dengan TB Balita
f.        Data numerik dalam KASUS ini adalah TB Balita.
g.       Hasil pengujian normality adalah :
Data berdistribusi Tidak Normal. Bukan T-test tapi Mann-Whitney
h.       P=0.00
P<0.05
H0 ditolak,
Intervensi :  ada beda rata-rata antara jenis kelamin dengan TB balita.

  1. Pengukuran Tinggi Fundus dengan Umur Ibu
a.      Tujuan : independen variabel adalah pengukuran tinggi fundus dan dependen variabel adalah umur ibu
b.      Identifikasi field dalam database : pengukuran tinggi fundus nama fieldnya fundus dan umur ibu nama fieldnya adalah umur
c.        Field fundus adalah data kategorik (K) dan field umur adalah data numerik (N)
d.      H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji beda rata-rata dimana data kategoriknya 2 kategori.
e.       H0: Tidak ada perbedaan rata-rata antara pengukuran tinggi fundus dengan umur ibu
f.        Data numerik dalam KASUS ini adalah umur ibu.
g.       Hasil pengujian normality adalah :
Data berdistribusi Tidak Normal. Bukan T-test tapi Mann Whitney U
h.       P=0.00
P<0.05
H0 ditolak,
Intervensi : ada beda rata-rata antara pengukuran tinggi fundus dengan umur ibu.

  1. Akseptor KB dengan umur Ibu
a.      Tujuan : independen variabel adalah akseptor KB dan dependen variabel adalah umur ibu
b.      Identifikasi field dalam database : akseptor KB nama fieldnya akseptor dan umur ibu nama fieldnya adalah umur
c.        Field akseptor adalah data kategorik (K) dan field umur adalah data numerik (N)
d.      H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji beda rata-rata dimana data kategoriknya 2 kategori.
e.       H0: Tidak ada perbedaan rata-rata antara akseptor KB dengan umur ibu
f.        Data numerik dalam KASUS ini adalah umur ibu.
g.       Hasil pengujian normality adalah :
Data berdistribusi Tidak Normal. Bukan T-test tapi Mann Whitney U
h.       P=0.00
P<0.05
i.         H0 ditolak,
Intervensi :  ada beda rata-rata antara akseptor KB dengan umur ibu.

  1. Pekerjaan ibu dengan tekanan darah diastolik
a.      Tujuan : independen variabel adalah pekerjaan ibu dan dependen variabel adalah tekeanan darah diastolic
b.      Idenfifikasi field dalam database : pekerjaan ibu nama fieldnya kerja dan tekeanan darah diastolik nama fieldnya adalah diastole
c.        Field kerja adalah data kategorik (K) dan field diastol adalah data numerik (N)
d.      H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji beda rata-rata dimana data kategoriknya lebih dari 2 kategori.
e.       H0: Tidak ada perbedaan rata-rata pekerjaan ibu dengan tekanan darah diastole
f.        Bila ada data numerik, lakukan uji normality. Data numerik dalam KASUS ini adalah tekanan darah diastol.
g.       Hasil pengujian normality adalah :         
      Data berdistribusi Tidak Normal. Bukan Anova tapi Kruskall Wallis
      P=0.000
      P<0.05
h.       H0 ditolak,
Intervensi : ada beda rata-rata antara tingkat pekerjaan ibu dengan tekanan darah diastol

  1. Jenis kelamin dengan BB Balita
a.      Tujuan pelitian : pengaruh jenis kelamin terhadap berat badan balita
b.      Idenfifikasi field dalam database : jenis kelamin nama fieldnya sex dan berat badan balita nama field nya  adalah weight
c.        Field sex adalah data kategorik (K) dan field weight adalah data numerik (N)
d.      H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji beda rata-rata dimana data kategoriknya 2 kelompok
e.       H0: Tidak ada perbedaan rata-rata jenis kelamin laki-laki dan perempuan dengan berat badan balita
f.        Bila ada data numerik, lakukan uji normality. Data numerik dalam KASUS ini adalah tekanan weight .
Hasil pengujian normality adalah :         
Data berdistribusi Tidak Normal. Bukan uji T test tapi pakai uji mann whitney
g.       P=0.000
P<0.05
h.       H0 ditolak,
Intervensi : ada beda rata-rata antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan dengan berat badan balita

  1. Pola asuh dengan BB Balita
a.      Tujuan pelitian : pengaruh pola asuh terhadap berat badan balita
b.      Idenfifikasi field dalam database : pola asuh  nama fieldnya kerjapola dan badan balita nama field nya  adalah weight
c.        Field kerjapola adalah data kategorik (K) dan field weight adalah data numerik (N)
d.      H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji beda rata-rata dimana data kategoriknya 2 kelompok
e.       H0: Tidak ada perbedaan rata-rata pola asuh ibuyang bkerja dan yang tidak bekerja dengan berat badan balitaBila ada data numerik, lakukan uji normality . Data numerik dalam KASUS ini adalah tekanan weight .
Hasil pengujian normality adalah :         
Data berdistribusi Tidak Normal. Bukan uji T test tapi pakai uji mann whitney
f.        P=0.000
P<0.05
g.       H0 ditolak,
Intervensi : ada beda rata-rata antara pola asuh ibu yang bekerjadan tidakbekerja dengan beratbadan balita.




  1. Umur ibu dengan pemeriksaan kehamilan
a.      Tujuan pelitian : pengaruh umur ibu dengan pernah memeriksakan kehamilan ibu
b.      Idenfifikasi field dalam database : umur nama fieldnya umur dan pernah memerikasakan kehamilan nama field nya  adalah pernah
c.        Field pernah  adalah data kategorik (K) dan field umur adalah data numerik (N)
d.      H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji beda rata-rata dimana data kategoriknya 2 kelompok
e.       H0: Tidak ada perbedaan rata-rata umur ibu dengan pernah atau tidaknya memeriksakan kehamilan
f.        Bila ada data numerik, lakukan uji normality. Data numerik dalam KASUS ini adalah tekanan umur .
Hasil pengujian normality adalah :         
Data berdistribusi Tidak Normal. Bukan uji T test tapi pakai uji mann whitney
g.       P=0.105
P0>.05
h.       H0 gagal ditolak,
Intervensi : tidak ada beda rata-rata antara usia ibu dengan pernah atau tidaknya memeriksakan kehamilan.

  1. Umur ibu dengan akseptor KB
a.      Tujuan pelitian : pengaruh umur ibu dengan akseptor KB
b.      Idenfifikasi field dalam database : umur nama fieldnya umur dan  aseptor KB  nama field nya  adalah akseptor
c.        Field aksptor adalah data kategorik (K) dan field umur adalah data numerik (N)
d.      H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji beda rata-rata dimana data kategoriknya 2 kelompok
e.       H0: Tidak ada perbedaan rata-rata umur ibu dengan mengunakan aseptor KB atau  tidak mengunakan aseptorKB
f.        Bila ada data numerik, lakukan uji normality. Data numerik dalam KASUS ini adalah tekanan umur .
Hasil pengujian normality adalah :         
Data berdistribusi Tidak Normal. Bukan uji T test tapi pakai uji mann whitney
g.       P=0.000
P<0.05
h.       H0  ditolak,
Intervensi : ada beda rata-rata antara usia ibu dengan mengunakan aseptor KB dantidak mengunakan aseptor KB.

  1. Tingkat prndidikan dengan BB Balita
a.      Tujuan pelitian : pengaruh tingkat pendidikan ibu dengan berat badan balita
b.      Idenfifikasi field dalam database : tingkat pendidikan ibu nama fieldnya didik3 dan  berat badan balita  nama field nya  adalah weight
c.        Field didik3 adalah data kategorik (K) dan field weight  adalah data numerik (N)
d.      H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji beda rata-rata dimana data kategoriknya  lebih dari 2 kelompok
e.       H0: Tidak ada perbedaan rata-rata tingkat pendidikan ibu dasar,menengah dan tinggi dengan BB balita
f.        Bila ada data numerik, lakukan uji normality. Data numerik dalam KASUS ini adalah tekanan weight .
Hasil pengujian normality adalah :         
Data berdistribusi Tidak Normal. Bukan uji anova tapi kruskal walis
g.       P=0.000
P<0.05
h.       H0  ditolak,
Intervensi : ada beda rata-rata tingkat pendidikan ibu dasar,menengah dan tinggi dengan BB balita.

  1. BB balita dengan IMT anak 3 kategori
a.      Tujuan pelitian : pengaruh berat badan balta dengan imt anak 3 kategori
b.      Idenfifikasi field dalam database : BB balita  nama fieldnya weight dan  int anak 3 kategori  nama field nya  adalah imta3k
c.        Field imta3k adalah data kategorik (K) dan field weight adalah data numerik (N)
d.      H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji beda rata-rata dimana data kategoriknya lebih dari 2 kelompok
e.       H0: Tidak ada perbedaan rata-rata berat badan balita dengan imt anak  kategori
f.        Bila ada data numerik, lakukan uji normality. Data numerik dalam KASUS ini adalah weight.
Hasil pengujian normality adalah :         
Data berdistribusi Tidak Normal. Bukan uji anova tapi pakai uji kruskal walis
g.       P=0.000
P<0.05
h.       H0  ditolak,
Intervensi : ada perbedaan rata-rata berat badan balita dengan imt anak  kategori

  1. Usia ibu dengan Alasan tidak ber KB
a.      Tujuan pelitian : pengaruh usia ibu dengan alasan tidak berKB
b.      Idenfifikasi field dalam database : umur  nama fieldnya umurdan  alasantidak berKB  nama field nya  adalah alasan
c.        Field umur adalah data numerik (N) dan field alasan dalah data kategorik (K)
d.      H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji beda rata-rata dimana data kategoriknya lebih dari 2 kelompok
e.       H0: Tidak ada perbedaan rata-rata usia ibu dengan alasan tidak berKB
f.        Bila ada data numerik, lakukan uji normality. Data numerik dalam KASUS ini adalah umur.

Hasil pengujian normality adalah :         
Data berdistribusi Tidak Normal. Bukan uji anova tapi pakai uji kruskal walis
g.       P=0.000
P<0.05
h.       H0  ditolak,
Intervensi  :ada perbedaan rata-rata usia ibu dengan alasan tidak berKB

  1. Tekanan darah diastole dengan hipertensi
a.      Tujuan pelitian : pengaruh tekanan darah diastol ibu dengan kondisi hipertensi
b.      Idenfifikasi field dalam database :tekanan darah diastole   nama fieldnya diastole dan  kondisi hipertensi nama field nya  adalah diastolhiper
c.        Field diastole adalah data numerik (N) dan field diastole hiper dalah data kategorik (K)
d.      H0 pengujian : Uji yang dipakai adalah uji beda rata-rata dimana data kategoriknya 2 kelompok
e.       H0: Tidak ada perbedaan rata-rata tekanan darah diastole ibu dengan kondisi hipertensi dan tidak hipertensi
f.        Bila ada data numerik, lakukan uji normality. Data numerik dalam KASUS ini adalah diastol .
Hasil pengujian normality adalah :
Data berdistribusi Tidak Normal. Bukan uji anova tapi pakai uji kruskal walis
g.       P=0.000
P<0.05
h.       H0  ditolak,
Intervensi  : ada perbedaan rata- rata tekanan darah diastole ibu dengan kondisi hipertensi dan tidak hipertensi.